Produsen mobil Jepang, Daihatsu bersikap realistis dalam menargetkan
angka penjualan. Apalagi dengan fakta tahun ini, selama 2 bulan pasar
mobil belum menunjukkan tanda perbaikan.
"Saya rasa belum ada tanda perbaikan," ujar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra saat dalam pertemuan dengan kalangan media massa di Jakarta.
Amelia pun mengacu pada omongan miliuner George Soros yang mengatakan ekonomi global masih belum mengalami pemulihan. "Kalau pun ada pemulihan nanti di semester kedua," ujarnya.
Memang jika melihat data penjualan wholesales Gaikindo, penjualan mobil di bulan Januari lalu hanya mencapai sekitar 84.885 unit, lebih rendah dari Januari tahun 2015 yang mencapai 94.194 unit.
Karena itulah Daihatsu bersikap realistis menargetkan pangsa pasar sebesar 15 persen. Tidak jauh berbeda dengan tahun 2015. Daihatsu melalui tahun 2015 dengan peningkatan pangsa pasar dari 15,3 persen menjadi 16,6 persen. Daihatsu telah melepas 167.800 unit selama 2015.
"Kami tahun lalu targetnya sama 15 persen, tapi hasilnya malah jadi 16 persen," ujarnya.
Baca Juga: 5 Strategi Daihatsu di 2016
Faktor lain yang menyebabkan Daihatsu tidak terlalu besar dalam menargetkan target adalah line up produk yang terbilang masih sedikit dibanding kompetitor. Daihatsu memiliki 6 model di line up-nya.
"Jadi boleh kalau kompetitor bilang mereka menargetkan target tinggi karena mereka punya banyak model. Kalau punya banyak model tapi tidak memiliki target tinggi, kesannya malah nanti tidak percaya diri," ujarnya.
Strategi yang akan diterapkan Daihatsu untuk menarik konsumen Daihatsu--yang menurut survei adalah mereka yang bersikap analis selalu melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum membeli mobil-- adalah dengan menciptakan konsumen yang setia. Salah satunya yakni dengan menggelar program Xenia Setia.
Lewat program ini, konsumen pengguna Xenia, dengan melakukan rekondisi mobil sehingga mirip jadi Xenia baru selama 3 bulan. Pengerjaannya meliputi bagian engine, chassis, drive train, interior, eksterior, material, painting hingga aksesoris.
"Tahun ini kami menargetkan ada 2.500 peserta Xenia Setia," ujar Amelia yang menyebutkan biaya rekondisi mobil ini mencapai sekitar Rp 70-80 juta untuk 1 mobil.
Xenia Setia dimulai sejak 2014 lalu. Jika tahun 2014 ada 9 pemenang, 2015 8 pemenang, maka tahun ini ada 12 orang pengguna Xenia yang akan direkondisi mobilnya.
"Saya rasa belum ada tanda perbaikan," ujar Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra saat dalam pertemuan dengan kalangan media massa di Jakarta.
Amelia pun mengacu pada omongan miliuner George Soros yang mengatakan ekonomi global masih belum mengalami pemulihan. "Kalau pun ada pemulihan nanti di semester kedua," ujarnya.
Memang jika melihat data penjualan wholesales Gaikindo, penjualan mobil di bulan Januari lalu hanya mencapai sekitar 84.885 unit, lebih rendah dari Januari tahun 2015 yang mencapai 94.194 unit.
Karena itulah Daihatsu bersikap realistis menargetkan pangsa pasar sebesar 15 persen. Tidak jauh berbeda dengan tahun 2015. Daihatsu melalui tahun 2015 dengan peningkatan pangsa pasar dari 15,3 persen menjadi 16,6 persen. Daihatsu telah melepas 167.800 unit selama 2015.
"Kami tahun lalu targetnya sama 15 persen, tapi hasilnya malah jadi 16 persen," ujarnya.
Baca Juga: 5 Strategi Daihatsu di 2016
Faktor lain yang menyebabkan Daihatsu tidak terlalu besar dalam menargetkan target adalah line up produk yang terbilang masih sedikit dibanding kompetitor. Daihatsu memiliki 6 model di line up-nya.
"Jadi boleh kalau kompetitor bilang mereka menargetkan target tinggi karena mereka punya banyak model. Kalau punya banyak model tapi tidak memiliki target tinggi, kesannya malah nanti tidak percaya diri," ujarnya.
Strategi yang akan diterapkan Daihatsu untuk menarik konsumen Daihatsu--yang menurut survei adalah mereka yang bersikap analis selalu melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum membeli mobil-- adalah dengan menciptakan konsumen yang setia. Salah satunya yakni dengan menggelar program Xenia Setia.
Lewat program ini, konsumen pengguna Xenia, dengan melakukan rekondisi mobil sehingga mirip jadi Xenia baru selama 3 bulan. Pengerjaannya meliputi bagian engine, chassis, drive train, interior, eksterior, material, painting hingga aksesoris.
"Tahun ini kami menargetkan ada 2.500 peserta Xenia Setia," ujar Amelia yang menyebutkan biaya rekondisi mobil ini mencapai sekitar Rp 70-80 juta untuk 1 mobil.
Xenia Setia dimulai sejak 2014 lalu. Jika tahun 2014 ada 9 pemenang, 2015 8 pemenang, maka tahun ini ada 12 orang pengguna Xenia yang akan direkondisi mobilnya.